Skip to main content

Cara Menghadapi Masalah yang Berat

Halo sobat semua kali ini kita akan membahas bagaimana cara menghadapi masalah yang berat degan mudah dan tuntas. Siapa yang belum pernah terkena masalah dalam hidup ini? tentunya kalau kita ditanya pertanyaan seperti itu maka pasti jawaban kita adalah setiap insan pasti pernah bertemu dengan yang namanya masalah, baik yang kecil maupun yang besar.

Pertama-tama mari kita difiisikan dulu apa itu masalah?. Masalah adalah sesuatu hal yang tidak sesuai dengan apa yang menjadi harapan kita.

Tentunya cakupan dari masalah ini sangat lah luas, bisa berada pada diri sendiri maupun dari luar. Misalnya kita punya masalah pada kepercayaan diri sendiri, ini juga sebuah masalah. Atau bisa juga masalah yang datang dari keluarga tidak harmonis, masalah bisnis, kesehatan, hukum, hutang piutang, dan banyak lagi.

Secara garis besar ada dua cara dalam menyikapi masalah yaitu menghadapinya atau membiarkannya.

Pada bahasan kali ini kita hanya akan menyinggung bagaimana cara menghadapi masalah yang berat.
Cara Menghadapi Masalah yang Berat
1.  Menghadapi Masalah dengan Doa, Usaha, dan Iklas

Alangkah baiknya dalam setiap langkah kita, baik yang belum terkena masalah maupun yang sudah terkena untuk selalu memohon perlindungan dan kelancaran kepada sang pencipta. Tidak ada yang lebih bisa membatu kita menyelasikan masalah selain dari yang maha kuasa.

Usaha yang dilakukan atas dasar iklas berserah diri kepada sang pencipta akan memberikan kedamaian dari dalam, apapun hasil nanti yang akan didapat, tetap akan selalu di syukuri. Seperti itulah mental yang kuat yang harus dimiliki setiap insan.

2. Intropeksi Diri

Kesalahan mungkin saja datang dari dalam diri sendiri, namun tidak kita sadari. Sehingga untuk menghadapi masalah kadang kita harus intropeksi diri. Jangan dulu menyalahkan orang lain atas masalah kita, sebelum kita bercermin lebih dalam tentang diri sendiri.

Terkadang banyak kebiasaan buruk kita yang kita anggap biasa saja, namun dimata orang tidak demikian. Jadi kita juga harus banyak-banyak merenungi diri, apakah kita sudah cukup baik, sudah cukup membantu, sudah cukup membuat diri dan orang lain bahagia? selalu berfikir dan intropeksi diri kadang bisa membantu masalah kita.

3. Meminta Tolong Orang Lain yang Lebih Kompeten dalam Masalah Itu

Kemampuan manusia selalu terbatas, jadi jangan paksakan anda bisa segalanya karena itu tidak akan mungkin, kecuali anda punya banyak waktu untuk belajar dan mengasah keahlian. Namun dengan belajar juga terkadang akan terdapat banyak kendala, bisa saja kita bisa bisa juga tidak.

Jadi untuk menyelesaikan masalah yang berat terkadang kita perlu mencari orang lain yang lebih kompeten dalam masalah itu untuk mebantu kita. Selain lebih mudah cara ini bisa menghemat tenaga dan waktu anda.

4. Meminta Pendapat

Jangan abaikan pendapat orang lain, karena bisa jadi pendapat mereka lebih bisa memecahkan solusi ketimbang pendapat anda sendiri. Selalu bijak dalam mengambil keputusan adalah langkah yang harus ada dalam menyelesaikan masalah.

5. Mencari Penengah

Penengah ini berfungsi sebagai negotable,penyampai pesan sehingga jalannya pemecahan masalah akan lebih terbuka, biasanya situasi seperti ini bisa kita temukan pada masalah keluarga, masalah antara individu.

Sebagai langkah awal yang baik adalah penengah akan menyampaikan negosiasinya dan pesan2nya sehingga diharapkan ada perdamaian diantara kedua belah pihak.

6. Berani Menjalani Proses

Lari dari masalah bukan lah langkah yang baik, karena bisa saja akan menyulut kepada masalah yang lebih besar lagi. Jadi dalam menghadapinya kita harus berani, apapun resikonya masalah ini harus dihadapi, tentunya kembali ke awal kita harus yakin kepada yang maha kuasa akan selalu menolong hambanya.

7. Jangan Menunggu Masalah Menjadi Tambah Besar karena EGO

Kadang masalah ini kalau tidak segera diselesaikan akan semakin menumpuk, misalnya masalah rumah tangga yang tidak harmonis, kebanyakan kalau selalu dibiarkan akan berakhir dengan kata cerai.

Kalau ego lebih bermain dari pada akal sehat maka masalah pasti akan semakin menumpuk, sehingga pada akhirnya tidak disadari masalah sudah semakin rumit dan tidak bisa diselesaikan. Jadi kita harus berhati hati dari ego.

8. Temukan Inti dari Persoalan

kadang solusi dari masalah ini sangat simple, namun kalau kita tidak paham secara mendalam akan masalah itu, maka penyelesaianya pun akan semakin rumit. Oleh karena itu tulislah inti dari masalah anda dan fokuskan pada pemecahannya.

Misalnya anda punya masalah sulit mendapatkan jodoh, sudah hampir 40 tahun belum dapat jodoh. Pastinya ini sangat sulit akan teratasi kalau anda belum tau apa penyebab anda sulit dapat jodoh. Setiap individu memiliki penyebab yang berbeda-beda, bisa jadi karena kurang PD, bisa jadi karena sifat anda yang kurang menarik, bisa jadi karena penampilan anda.

Jadi kenali dulu inti dari persoalan anda barulah menuju kepada pemecahannya.

9. Memperbaiki Kesalahan

Jika masalah terjadi akibat kesalahan kita maka bertanggung jawablah, jika masalah terjadi akibat kesalahan orang lain maka tempuhlah jalan hukum. Tapi jika anda merasa ini tidak perlu sampai keranah hukum maka cukup iklaskan saja.

10. Keyakinan, Niat dan Tekad yang Kuat

Misalnya anda punya problem tidak bisa pelajaran matematika, dan besok anda akan dihadapkan dengan tes ujian matematika. Kira-kira untuk membuat anda bisa matematika itu seperti apa? apa kah cukup dengan anda malas-malasan atau bergerak belajar dengan penuh niat dan tekad?

Sedikit cerita dulu saya waktu menempuh kuliah S1 sangat lah bermasalah karena dengan pola hidup yang kurang baik, malas-malasan, karena saya merasa ini bukan style saya, sehingga tidak disadari masalah pun semakin berat, kulaih pun menjadi semakin terbengkalai, sampai saya sadar bahwa ini sudah sangat berat untuk dihadapi. Sehingga saya pun berfikir sepertinya saya harus pindah mata kuliah karena saya rasa ini sudah terlalu berat untuk dipahami dan diteruskan.

Namun karena saya punya yang maha kuasa dan saya terus berdoa dan meminta petunjuk, akhirnya saya ditemukan oleh sebuah keputusan besar yaitu tetap dengan pilihan untuk meneruskan kuliah dengan tekad dan niat yang kuat.

Saya pun merasa tidak percaya akan bisa menjalaninya namun kenyataan saya sudah mampu menyelesaikannya hanya dengan modal keyakinan, niat dan tekad yang kuat.

Comments